BAB III
HASIL PENELITIAN
3.1. Profil Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang
3.1.1. Gambaran Umum
Pada Bab III ini disajikan secara ringkas Panti Sosial Trisna Werdha Sinta Rangkang seperti : Sejarah berdirinya, dasar hukum pendirian, visi dan misi, tugas pokok dan fungsi, pelayanan, dan personalian pengelola panti.
3.1.2. Sejarah Singkat Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang.
Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Sinta Rangkang berdiri tahun 1980, sebagai Unit Pelaksana Tehnis pada Kantor Wilayah Departemen Sosial Propinsi Kalimantan Tengah, Depsos RI. Berdiri diatas lahan seluas 19.950 m 2, yang beralamat di Desa Banturung, sekarang Kelurahan Banturung, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya dengan nama Sasana Tresna Werdha Sinta Rangkang.
Tahun 1994 dengan SK.Menteri Sosial RI Nomor:14/HUK/1994, Tentang Pembekuan Penamaan Sasana Tresna Werdha Sinta Rangkang, dirubah namanya menjadi PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA SINTA RANGKANG, untuk lokasinya tetap berada di Kelurahan Banturung Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
Tahun 2000, saat terjadi otonomi daerah pengelolaan dan seluruh aset Panti Sosial diambil alih oleh Pemerintah Daerah Propinsi Kalteng sesuai Surat Keputusan . Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah Nomor : 224 Tahun 2001 Tgl. 29 November 2001 tentang PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA SINTA RANGKANG.
Tahun 2007 terbit Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2007 No.89 Tambahan Lembaran Negara RI 4741). Maka dasar pelaksanaan tugas juga mengalami perubahan yaitu dengan diterbitkannya Peraturan Daerah No.6 Tahun 2008 Tentang Organisasi den Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dan Peraturan Gubemur Provinsi Kalimantan Tengah Nomor : 60 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja UPTD PSTW Sinta Rangkang, PSBRKW pada Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah.
Pembangunan PSTW Sinta Rangkang dilaksanakan secara bertahap sebagai berikut :
· Tahap I Tahun 1980 / 1981, dibangun 2 buah Wisma, 1buah Dapur Umum, Pagar dan Jalan.
· Tahap II Tahun 1981 / 1982, dibangun 3 buah Wisma,Kantor, Aula dan 4 Unit Rumah Dinas Petugas.
· Tahap III Tahun 1982 / 1983, dibangun 3 buah wisma, 1 buah Poliklinik, 1 buah Ruang Keterampilan.
· Tahap IV Tahun 1983 / 1984, dibangun 2 buah Wisma.Tahap V Tahun 1993 / 1994, dibangun 1 buah Garasi Mobil dan 1 Buah Musholla.
· Tahap VI Tahun 1997 / 1998, dibangun 1 buah Ruang Isolasi, Jalan dan Pagar.
· Tahap VII Tahun 2001 / 2002, dibangun 1 buah Wisma.
3.1.3. Dasar Hukum
1. UUD 1945 Psaal 27 Ayat 2, Psl. 34
2. Undang Undang RI No. 4 Tahun 1965 Tentang Pemberian Bantuan Penghidupan bagi Orang Jompo Terlantar.
3. Undang Undang RI No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia.
4. Undang Undang RI No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 No.125, Tambahan Lembaran Negara RI No.4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang No. 12 Tahun 2008 Tentang Perubahan kedua atas Undang Undang No. 32 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2008 No.59 Tambahan Lembaran Negara RI No. 4841).
5. Undang Undang RI No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 No.126 Tambahan Lembaran Negara RI No.4438).
6. Undang Undang RI No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial.
7. Peraturan Pemerintah RI No. 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI No.22 Tahun 1994, Tambahan Lembaran Negara RI No.3547).
8. Keputusan Menteri Sosial RI No. 23/HUK/1996 Tentang Pola dasar Pembangunan Kesejahteraan Sosial.
9. Keputusan Menteri Sosial RI No. 30/HUW/1997 Tentang Pelayanan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia.
10. Keputusan Meriteri Sosial RI No. 4/PRS-3/KPTS/2007 Tentang Pedoman Pelayanan Sosial Dalam Panti.
11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah No.6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kota Dinas Daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
12. Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah Ni. 60 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPTD Panti Sosial Tresna Wedha Sinta Rangkang dan Panti Sosial BRKW pada Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah.
3.1.4. Visi dan Misi
Visi : Memperpanjang Usia Harapan Hidup yang Produktif dan Berkualitas.
Misi :
1. Peningkatan Kwalitas Pelayanan Kesejahteraan Lanjut Usia terlantar.
2. Memberikan perlindungan Hukum bagi Lanjut Usia sehingga mereka merasa aman dan tenteram.
3. Pengasramaan kepada Lanjut Usia terlantar.
4. Pengembangan Keterampilan sesuai kemampuan yang dimiliki.
3.1.5. Tugas Pokok dan Fungsi
· Tugas Pokok: Penyelenggaraan Pelayanan Sosial dengan menempatkan Lanjut Usia dalam Panti untuk memenuhi kebutuhan hidup secara layak dan wajar .
· Fungsi
a. Pengasramaan / pemberian tempat tinggal yang layak
b. Pelaksanaan pemenuhan kebutuhan hidup klien Lanjut Usia
c. Pelaksanaan pengisian waktu luang dan rekreasi
d. Melaksanakan bimbingan mental, sosial dan keagamaan / kerohanian
e. Melaksanakan terminasi (pengurusan pemakaman)
3.1.5. Sasaran Pelayanan
a. Lanjut Usia yaitu seseorang yang sudah mencapal usia 60 tahun keatas.
b. Keluarga, yaitu keluarga yang karena sesuatu hal tidak dapat memelihara orang tuanya yang sudah lanjut usia.
c. Masyarakat yaitu masyarakat yang mampu dan mau berpartisipasi dalam pembinaan kesejahteraan sosial Lanjut Usia
d. Instansi terkait yang dapat membantu dalam rangka memberikan penanganan dan pelayanan kepada Lanjut Usia
3.1.6. Jenis Pelayanan
a. Pelayanan Kebutuhan Makan.
b. Pemeliharaan Kesehatan dan Kebersihan.
c. Pemberian bimbingan keterampilan, fisik, sosial dan keagamaan.
3.1.7. Tahap Pelayanan Sosial
· Tahap Pendekatan Awal,
a. Sosialisasi.
b. Identifikasi dan seleksi.
c. Penerimaan dan Registrasi.
· Tahap Pengungkapan dan Pemahaman Masalah
a. Pengumpulan data.
b. Pengolahan dan Vertifikasi data.
c. Analisa Data.
· Tahap Perencanaan Program Layanan.
a. Penetapan tujuan pelayanan.
b. Penetapan Jenis Pelayanan yang dibutuhkan klien.
c. Penetapan potensi dan sumber yang dibutuhkan.
d. Penetapan waktu pelaksanaan.
· Tahap Pelaksanaan Pelayanan.
a. Pemenuhan kebutuhan Fisik.
b. Bimbingan Sosial.
c. Bimbingan Fisik dan Kesehatan.
d. Bimbingan Psikososial.
e. Bimbingan Mental Spiritual dan Kerohanian.
f. Bimbingan Keterampilan.
· Tahap Pelaksanaan Pelayanan.
a. Evaluasi.
b. Terminasi dan Rujukan.
c. Pembinaan Lanjut (setelah kembali ke pihak Keluarga, ketika kilen sudah dimakamkan, karena klien tidak memilikl keluarga)
3.1.8. Sarana Dan Prasarana
Adapun sarana dan prasarana yang ada di Panti Sosial Tresna Wherda Sinta Rangkang adalah sebagai berikut :
1. Kantor =1 buah
2. Aula =1 buah
3. Wisma =11 buah
4. Ruang Ketrampilan =1 buah
5. Ruang Poliklinik =1 buah
6. Ruang Isolasi =1 buah
7. Rumah Dinas =10 buah
8. Ruang Konsultasi =1 buah
9. Wisma Tamu =1 buah
10. Garasi =1 buah
11. Dapur Umum =1 buah
|
12. Musholla =1 buah
13. Pos Jaga =1 buah
14. Gudang =1 buah
15. Selasar = 210 m
16. Tower Air = 3 Unit
17. Papan Nama =1 buah
18. Pagar = 607,5 m2
19. Jalan Komplek = 400 m
20. Drainase = 900 m
21. Taman = 400 m
|
3.1.9. Data Personalia
Tenaga Administrasi = 4 Orang
Tenaga Teknis
Tenaga Fungsional
· Pekerja Sosial = 6 orang
· Tenaga Psikologi klinis = 1 Orang
· DokterPerawat = 1 Orang / 2 Orang
Tenaga Pelaksana
· Pramusaji /Tkg masak = 4 Orang
· Tukang Cuci = 1 Orang
· Sopir = 1 Orang
· Satpam = 3 Orang
Tenaga kontrak
· Keamanan/Satpam = 1 Orang
· Cleaning Service = 4 Orang
· Tukang Kebun/Taman = 2 Orang
· Tenaga Medis/Perawat = 1 Orang
3.1.10 Persyaratan Masuk Panti
KRITERIA
1. Berusia 60 Tahun ke atas.
2. Terlantar, karena tidak berdaya mencari nafkah sendiri.
3. Terlantar, karena tidak mempunyai sanak keluarga /kerabat
4. Sehat jasmani dan rohani (tidak lumpuh, tidak buta dan tidak terganggu kesehatan jiwanya)
PERSYARATAN
1. Membawa surat rekomendasi dari Dinas Sosial Kab/Kota setempat.
2. Membawa Foto Copy KTP berbasis NIK/BPJS
3. Pas Foto Uk. 3X4 sebanyak 3 lembar.
4. Surat Keterangan berbadan sehat dari dokter.
5. Mengisi Formulir yang disediakan pihak Panti.
3.1.11 Jadwal Kegiatan Harian Penghuni Panti
Tabel 3
Jadwal : Kegiatan Pelayanan Dalam Panti Sosial Tresna Wedha Sinta Rangkang
No.
|
Uraian kegiatan
|
Sasaran
|
Pelaksanaan
|
T e m p a t
|
Penanggung
Jawab
|
K e t
|
1
|
Penerimaan Klien
|
Calon Klien
|
Sewaktu-waktu
|
Ruang Peksos
|
Pekerja Sosial
| |
2
|
Kontrol Wisma
|
Klien LU
|
Setiap hari:
- Pagi 08.00-09.00 WIB
- Siang 13.00-14.00 WIB
|
Wisma 1 s/d 11
|
Pekerja Sosial
| |
3
|
Bimbingan Fisik :
- Olah Raga/Senam
- Pelayanan Kesehatan
- Kebersihan Wisma
- Kebersihan Lingkungan
|
Klien LU
|
Setiap hari :
- Jum’at 07.00 WIB
- Sewaktu-waktu
- Setiap hari
- Sewaktu-waktu
|
Halaman Kantor
Wisma/PUSKESMAS
Lingkungan Wisma
Wisma
|
Pekerja Sosial
Pekerja Sosial
Pekerja Sosial
Pekerja Sosial
| |
4
|
Bimbingan Sosial
|
Klien LU
|
Setiap hari
|
Wisma
|
Pekerja Sosial
| |
5
|
Bimbingan Mental :
- Islam
- Kristen
|
Klien LU
Klien LU
|
- Jum’at
- Minggu
|
Musholla
Wisma/Aula
|
Pekerja Sosial
Pekerja Sosial
| |
6
|
Bimbingan Keterampilan
|
Klien LU
|
- Setiap hari
|
Wisma/R.Keterampilan
|
Pekerja Sosial
| |
7
|
Monitoring Permakanan
|
Dapur Umum
|
- Setiap hari
|
Dapur Umum
|
Pekerja Sosial
| |
8
|
Pertemuan Peksos/Pengasuh
|
Peksos/Pengasuh
|
- Senin dan Kamis
|
Ruang Peksos
|
Koord. Pekerja Sosial
| |
9
|
Terminasi
|
Klien LU
|
- Sewaktu-waktu
|
Wisma/TPU Banturung
|
Karyawan/ti
|
3.1.13. Sumber Pembiayaan Panti Werdha Sinta Rangkang
Sumber pembiayaan yang terdapat di panti ini berasal langsung dari Dinas Sosial Kalimantan Tengah yang merupakan dana APBD Kalimantan Tengah. Dana yang didapat langsung dari APBD ini biasanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari penghuni panti dan untuk biaya-biaya lainnya yang dianggarkan pada panti tersebut. Tetapi dana yang didapat dari APBD ini tidak mencakup keseluruhan dana untuk kebutuhan sehari-hari disebabkan karena anggaran tersebut tidak cukup untuk pembiayaan kebutuhan.
Selain dana langsung dari Dinas Sosial melalui APBD, pemasukan juga dapat melalui sumbangan donatur-donatur yang terbeban untuk membantu ke panti tersebut.
3.2. Profil penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang
3.2.1. Lansia Menurut Umur
Hasil penelitian yang dihimpun dari data sekunder berturut-turut akan disajikan dimulai dari profil lansia menurut umur seperti yangt terlihat dari tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 4
Lansia Menurut Umur
NO
|
UMUR
|
Frekwensi
|
Jumlah
|
1.
|
< 60
|
4
|
4
|
2.
|
60 – 69
|
28
|
28
|
3.
|
70 – 79
|
54
|
54
|
4.
|
80 - 89
|
9
|
9
|
5.
|
> 90
|
5
|
5
|
JUMLAH
|
100
|
100
|
Sumber : Kantor Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang.
Dari tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar (> 50 %) usia para lansia yang menghuni PSTW Sinta Rangkang ada dikisaran 70 tahun keatas, hal ini sesuai dengan usia harapan hidup di Kalimantan Tengah menurut hasil sensus penduduk tahun 2010 sebesar 72 tahun untuk wanita dan 70 tahun untuk pria. Bila dicermati lebih teliti dari komposisi umur para lansia ada sedikit keganjilan karena menurut persyaratan yang bisa masuk sebagai penghuni PSTW berusia minimal 60 tahun. Ada 4 orang penghuni lansia usianya kurang dari 60 tahun , mungkin ada kondisi darurat sehingga pengelola panti mengambil kebijakan memperbolehkan 4 orang ikut menghuni panti walaupun belum cukup umurnya. Ada sebanyak 9 % lansia berusia 80-90 tahun sebagai penghuni panti, yang menujukkan usianya jauh diatas rata-rata usia harapan hidup di Kalimantan Tengah. Yang menarik lagi dari tabel 3 ada dikelompok usia lebih dari 90 tahun keatas ada sebanyak 5 orang (5 %). Diusia seperti ini tentu banyak hal yang perlu dilakukan oleh pengelola panti karena berbagai keterbatasan yang disandangnya seperti penurunan daya ingat, ketahanan fisik dan lain - lain. Setelah ditelusuri lansia yang berusia diatas 90 tahun sudah dipusatkan diruang isolasi , yang membatasi gerak langkahnya keluar lingkungan gedung isolasi karena dikhawatirkan terjadi sesuatu yang membayakan nyawa lansia. Perlu ada penelitian yang lebih mendalam lagi untuk bisa mengungkap kehidupan para lansia sehingga bisa mencapai usia panjang lebih dari 80 tahun.
3.2.2. Lansia menurut Umur dan Jenis Kelamin
Pada tabel 5 berikut ini disajikan jumlah lansia berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Tabel 5
Lansia berdasarkan umur dan jenis kelamin
No.
|
Jenis Kelamin
|
Umur Rata- Rata (Tahun)
|
1.
|
Laki – Laki
|
72,18
|
2.
|
Perempuan
|
72,54
|
(Sumber : Data yang telah diolah.)
Dari tabel 5 diatas nampak bahwa umur rata- rata perempuan lebih panjang dibandingkan dengan umur rata- rata laki – laki. Kondisi ini sesuai dengan teori bahwa hampir diseluruh dunia umur perempuan lebih panjang dibandingkan umur laki – laki. Ada beberapa hal yang menyebabkan umur perempuan lebih panjang karena jenis pekerjaan yang digeluti cenderung lebih rendah resiko kematiannya dibandingkan dengan jenis pekerjaan laki – laki yang sering banyak menantang maut. Secara kodrati perempuan dikaruniai perasaan yang lebih halus dibandingkan dengan laki – laki sehingga lebih bisa mengendalikan sifat kemarahan yang berujung pada kematian.
3.2.3. Lansia menurut asal Kota
Pada tabel 6 berikut ini disajikan asal para lansia sebagai berikut:
Tabel 6.
Lansia Menurut Asal Kota
NO
|
ASAL KOTA
|
Frekwensi
|
Jumlah
|
1.
|
PALANGKA RAYA
|
61
|
61
|
2.
|
KUALA KURUN
|
18
|
18
|
3.
|
KAPUAS
|
7
|
7
|
4.
|
KATINGAN / KASONGAN
|
5
|
5
|
5.
|
SAMPIT
|
4
|
4
|
6.
|
PULANG PISAU
|
2
|
2
|
7.
|
MUARA TEWEH
|
1
|
1
|
8.
|
MURUNG RAYA
|
2
|
2
|
JUMLAH
|
100
|
100
|
Sumber : Kantor Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang.
Dari tabel 6 diatas nampak bahwa 61 % penghuni PSTW Sinta Rangkang berasal dari Kota Palangka Raya, hal ini bisa dimaklumi karena secara administrasi pemerintahan lokasi Panti ada di Kota Palangka Raya, yang berjarak sekitar 32 km dari pusat kota. Faktor jarak sangat memudahkan sanak saudara memonitor dan mengunjungi para lansia di panti karena waktu yang diperlukan hanya sekitar 45 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor. Kendala jarak juga menjadi penghalang para lansia dan keluarga untuk menitipkan orang tuanya di Panti, seperti nampak dalam tabel 6 diatas para penghuni panti didominasi (97%) berasal dari daerah sekitar Palangkaraya seperti : Kuala Kurun, Kapuas, dan lain sebagainya, hanya 3 % para lansia asalnya sangat jauh seperti Purukcahu dan Muara Teweh.
3.2.4. Lansia Menurut Agama yang dianut
Pada tabel 7 berikut ini akan disajikan agama para lansia.
Tabel 7
Lansia Menurut Agama
NO
|
AGAMA
|
Frekwensi
|
Jumlah
|
1.
|
KRISTEN
|
53
|
53
|
2.
|
ISLAM
|
38
|
38
|
3.
|
KAHARINGAN
|
5
|
5
|
4.
|
KATOLIK
|
4
|
4
|
JUMLAH
|
100
|
100
|
Sumber : Kantor Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang.
Dari tabel 7 diatas nampak bahwa lebih dari 53 % lansia penghuni panti beragama Kristen, diikuti Islam sebanyak 38 %, Kaharingan dan Katolik sebanyak 5 % dan 4 %. Data penghuni lansia menurut agama ini sangat penting karena berguna bagi yang berkepentingan untuk terus melakukan pembinaan agar para lansia tetap terjaga dan terus meningkat kesadaran spritualnya. Pada jadwal kegiatan tertera bahwa setiap hari Jumat diberikan kegiatan kerohanian untuk yang beragama Islam dan hari minggu untuk yang beragama Nasrani, hanya untuk yang Kaharingan belum tertera dijadwal kegiatan.
3.2.5. Lansia Menurut Tempat Lahir
Tabel 8 berikut ini menjelaskan jumlah lansia menurut tempat lahir :
Tabel 8
Lansia Menurut Tempat Lahir
NO
|
TEMPAT LAHIR
( PROVINSI )
|
Frekuensi
|
Jumlah
|
1.
|
KALIMANTAN TENGAH
|
67
|
67
|
2.
|
KALIMANTAN SELATAN
|
3
|
3
|
3.
|
JAWA TIMUR
|
21
|
21
|
4.
|
JAWA TENGAH
|
6
|
6
|
5.
|
JAWA BARAT
|
2
|
2
|
6.
|
NUSA TENGGARA TIMUR
|
1
|
1
|
JUMLAH
|
100
|
100
|
Sumber : Kantor Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang.
Jika dicermati menurut tempat lahir para lansia penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang menunjukkan bahwa mayoritas kelahiran Provinsi Kalimantan Tengah atau sekitar 67%, selanjutnya kelahiran Provinsi Jawa Timur yaitu 21%, Jawa Tengah 6%, Kalimantan Selatan 3%, Jawa Barat 2% dan Nusa Tenggara Timur hanya 1 %. Hal terjadi karena Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang ini berlokasi di Kota Palangka Raya sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah.
3.2.6. Lansia Menurut Lama Tinggal
Jika dilihat dari lamanya ada beragam lansia yang tinggal di Panti Tresna werdha Sinta Rangkang. Tabel 9 menunjukkan jumlah lansia yang tinggal di Panti Tresna Werdha Sinta Rangkang dilihat dari lamanya mereka tinggal di panti yaitu sebagai berikut :
Tabel 9
Lansia Menurut Lama Tinggal ( Tahun )
NO
|
LAMA TINGGAL
|
Frekwensi
|
Jumlah
|
1.
|
< 10 tahun
|
90
|
90
|
2.
|
10 – 19 tahun
|
7
|
7
|
3.
|
20 – 29 tahun
|
1
|
1
|
4.
|
> 30 tahun
|
2
|
2
|
JUMLAH
|
100
|
100
|
Sumber : Kantor Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang.
Lansia yang berada di PSTW Sinta Rangkang jika diamati menurut lama tinggal dalam ukuran tahun menunjukkan bahwa 90% telah menempati selama < 10 tahun. 7% tinggal di sana selama 10 -19 tahun, hanya 1% yang telah tinggal di sana selama 20-29 tahun. Namun ada 2% yang tinggal di sana selama > 30 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa PSTW Sinta Rangkang dianggap para lansia sebagai tempat tinggal yang membuat mereka betah, terbukti dengan banyaknya atau lamanya tahun mereka di tempat tersebut.
3.2.7. Lansia Menurut Jenis Kelamin
Para lansia yang tinggal di Panti Tresna Werdha Sinta Rangkang ini terdiri dari perempuan dan laki – laki, tabel dibawah ini menunjukkan jumlah lansia berdasarkan jenis kelaminnya :
Tabel 10
Lansia Menurut Jenis Kelamin
NO
|
JENIS KELAMIN
|
Frekwensi
|
Jumlah
|
1.
|
LAKI – LAKI
|
54
|
54
|
2.
|
PEREMPUAN
|
46
|
46
|
JUMLAH
|
100
|
100
|
Sumber : Kantor Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang.
Menurut jenis kelamin, para lansia yang tinggal di PTSW Sinta Rangkang antara laki-laki dan perempuan cukup berimbang atau tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, jika dilihat dari tabel di atas lansia laki-laki hanya lebih tinggi 8% dari lansia perempuan. Hal ini mungkin disebabkan karena seringkali yang masuk ke PSTW Sinta Rangkang adalah pasangan suami istri.
3.2.8. Daftar Lansia Panti Tresna Werdha Sinta Rangkang
Lansia merupakan mereka yang sudah mencapai lanjut usia yaitu 60 tahun keatas. Saat menempuh usia tersebut setiap orang pasti akan mendambakan hidupnya bahagia, tentram,tenang dan damai. Untuk mencapai situasi seperti itu ada beberapa lansia yang memilih untuk tinggal di sebuah panti karena disana mereka memiliki teman – teman sebaya. Seperti di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang Palangka Raya memiliki ± 100 orang lansia yang tinggal di panti ini. Lansia yang tinggal di panti ini pun beragam mulai dari perbedaan jenis kelamin, berbeda agama, suku dan asal mereka,berbeda karakter namun para tambi dan bue disini bisa saling akrab dan tetap akur. Keberagaman para lansia ini dapat terlihat seperti tabel berikut ini :
Tabel 11
Daftar Lanjut Usia Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang
Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah
BULAN : MEI 2015
NO.
|
REG.
|
NAMA
|
TEMPAT LAHIR
|
TGLLAHIR
|
UMUR
|
L/P
|
AGAMA
|
TGL MASUK
|
ASAL
|
Ket
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
7
|
8
|
9
|
10
| ||
1.
|
0005
|
Sawini
|
Jepara
|
31/12/1930
|
85
|
P
|
Kristen
|
20/05/1981
|
Palangka Raya
| |
2.
|
0036
|
Della
|
Luwuk Lengkuas
|
31/12/1917
|
98
|
P
|
Kristen
|
07/05/1982
|
Palangka Raya
| |
3.
|
0156
|
Enal bin Tulis
|
Rabambang
|
23/12/1943
|
72
|
L
|
Kristen
|
13/08/198$
|
Palangka Raya
| |
4.
|
0331
|
Aisun
|
Puruk Cahu
|
31/12/1945
|
70
|
P
|
Kristen
|
15/10/1996
|
Puruk Cahu
| |
5.
|
0426
|
Kalpin Tarip
|
Parempei
|
14/03/1940
|
75
|
L
|
Kristen
|
20/09/1999
|
Palangka Raya
| |
6.
|
0441
|
Rudi
|
Nganjuk
|
31/12/1935
|
80
|
L
|
Katholik
|
24/12/2001
|
Sampit
| |
7.
|
0445
|
Yunus
|
Masamba
|
31/12/1942
|
73
|
L
|
Islam
|
12/02/2002
|
Palangka Raya
| |
8.
|
0469
|
Suparmi
|
Semarang
|
31/12/1945
|
70
|
P
|
Islam
|
04/08/2002
|
Palangka Raya
| |
9.
|
0471
|
Serkiyem
|
Solo
|
31/12/1941
|
64
|
p
|
Islam
|
21/01/2004
|
Palangka Raya
| |
10.
|
0482
|
Bangkang M. D ya
|
Palangka Raya
|
06/10/1916
|
99
|
L
|
Kristen
|
05/06/2005
|
Palangka Raya
| |
11.
|
0519
|
Soimin
|
Pacitan
|
31/12/1936
|
79
|
L
|
Islam
|
16/12/2006
|
Palangka Raya
| |
12.
|
0520
|
Ulan Iyan
|
Gunung Mas
|
06/01/1935
|
80
|
L
|
Kristen
|
19/12/2006
|
Kuala Kurun
| |
13.
|
0521
|
Lnggu
|
Ramang
|
07/07/1939
|
76
|
L
|
Kristen
|
20/12/2006
|
Kuala Kurun
| |
14.
|
0522
|
Nunie Ngantung
|
Gunung Mas
|
05/02/1945
|
70
|
P
|
Kristen
|
02/01/2007
|
Kuala Kurun
| |
15.
|
0525
|
Ranye
|
Tumbang Bunut
|
15/06/1941
|
74
|
P
|
Kristen
|
13/03/2007
|
Kuala Kurun
| |
16.
|
0527
|
Marlikah
|
Semarang
|
31/12/1947
|
68
|
P
|
Islam
|
21/06/2007
|
Kasongan
| |
17.
|
0529
|
Linci
|
Palangka Raya
|
10/10/1943
|
72
|
P
|
Islam
|
29/08/2007
|
Palangka Raya
| |
18.
|
0540
|
Nurlia
|
Kuala Kapuas
|
01/08/1929
|
86
|
P
|
Islam
|
08/ /04/2008
|
Kapuas
| |
19.
|
0545
|
Lmansyah
|
Palangka Raya
|
03/04/1937
|
78
|
L
|
Islam
|
04/05/2008
|
Palangka Raya
| |
20.
|
0557
|
Elmito
|
Pulang Piisau
|
11/05/1947
|
67
|
L
|
Kristen
|
19/07/2008
|
Palangka Raya
| |
21.
|
0569
|
Yatun
|
Pangkalan Bun
|
03/09/1942
|
73
|
P
|
Kristen
|
23/12/2008
|
Palangka Raya
| |
22.
|
0570
|
Acep Zain
|
Bogor
|
29/03/1939
|
76
|
L
|
Kristen
|
24/12/2008
|
Palangka Raya
| |
23.
|
0577
|
Yuna mahis
|
Gunung Mas
|
24/04/1953
|
62
|
P
|
Kristen
|
16/02/2009
|
Palangka Raya
| |
24.
|
0580
|
Zamiat
|
Palangka Raya
|
04/10/1958
|
57
|
L
|
Islam
|
02/03/2009
|
Palangka Raya
| |
25.
|
0583
|
Sijo
|
Semarang
|
14/06/1945
|
70
|
L
|
Islam
|
04/04/2009
|
Palangka Raya
| |
26.
|
0591
|
Karmi
|
Pacitan
|
31/12/1944
|
71
|
P
|
Islam
|
13/07/2009
|
Palangka Raya
| |
27.
|
0597
|
Rine A. Pangkar
|
Bukit Bakung
|
08/06/1949
|
66
|
P
|
Islam
|
01/10/2009
|
Kuala Kurun
| |
28.
|
0600
0602
|
Alexander
Selamet
|
Tumbang Samui
|
01/07/1945
|
70
|
L
|
Kristen
|
12/10/2009
|
Kuala Kurun
| |
29.
|
Banyumas
|
21/09/1949
|
66
|
L
|
Kristen
|
03/12/2009
|
Palangka Raya
| |||
30.
|
0610
|
Sarino Suryanto
|
Palangka Raya
|
31/1211950
|
65
|
L
|
Katholik
|
02/03/2010
|
Palangka Raya
| |
31.
|
0611
|
Farida Nurum
|
Buntok
|
05/05/1933
|
82
|
P
|
Kristen
|
08/03/2010
|
Palangka Raya
| |
32.
|
0612
0613
|
Ramli A. Umar
Kurnelis
|
Kasongan
|
15/06/1949
|
66
|
P
|
Kristen
|
18/03/2010
|
Kasongan
| |
33.
|
Pangkoh
|
27/09/1936
|
79
|
L
|
Kristen
|
17/04/2010
|
Pulang Pisau
| |||
34.
|
0618
|
Semboh Labih
|
Sepang Simin
|
13/03/1933
|
82
|
L
|
Kristen
|
05/07/2010
|
Kuala Kurun
| |
35.
|
0623
|
Rusbandiah
|
Jombang
|
31/12/1942
|
73
|
P
|
Islam
|
16/10/2010
|
Palangka Raya
| |
36.
|
0630
|
Ruhaniah
|
Kampuri
|
12/01/1953
|
62
|
P
|
Islam
|
24/06/2011
|
Palangka Raya
| |
37.
|
0631
|
Frida
|
Tumbang
|
31112,/1944
|
71
|
P
|
Kristen
|
30/06/2011
|
Palangka Raya
| |
38.
|
0632
|
Ruman
|
Tumbang Mujai
|
01/01/1945
|
70
|
L
|
Kristen
|
04/07/2011
|
Kuala Kurun
| |
39.
|
0635
|
Komot Batur
|
Tbg. Mahwoi
|
31/12/1936
|
79
|
L
|
Kristen
|
23/07/2011
|
Kuala Kurun
| |
40.
|
0636
|
Maria Johan
|
Kuala Kurun
|
07/07/1943
|
72
|
P
|
Kristen
|
08/08/2011
|
Palangka Raya
| |
41.
|
0643
|
Rusa
|
Panjehang
|
31/12/1937
|
78
|
P
|
Kristen
|
24/10/2011
|
Palangka Raya
| |
42.
|
0645
|
Yohanes Dilan
|
Barimba
|
09/07/1949
|
66
|
L
|
Kristen
|
28/12/2011
|
Kapuas
| |
43.
|
0646
|
Sindem
|
Rabambang
|
31/12/1936
|
79
|
P
|
Kristen
|
16/01/2012
|
Palangka Raya
| |
44.
|
0647
|
Ani. S. Mawung
|
Rabambang
|
31/12,/1940
|
75
|
P
|
Kristen
|
16/01/2012
|
Palangka Raya
| |
45.
|
0648
|
Lita
|
Palangka Raya
|
08/12/1949
|
66
|
P
|
Kristen
|
20/01/2012
|
Palangka Raya
| |
46.
|
0649
|
Untung
|
Petuk Ketimpun
|
13/03/1942
|
73
|
L
|
Kristen
|
20/01/2012
|
Palangka Raya
| |
47.
|
0650
|
Doni Iwan
|
Tumbanglutuh
|
31/12/1954
|
61
|
L
|
Kaharingan
|
08/03/2012
|
Kuala Kurun
| |
48.
|
0654
|
Ringan M. Samba
|
Kampuri
|
04/05/1933
|
82
|
P
|
Kristen
|
05/05/2012
|
Kuala Kurun
| |
49.
|
0655
|
Meri
|
Kampuri
|
16/09/1947
|
68
|
P
|
Kristen
|
05/05/2012
|
Kuala Kurun
| |
50.
|
0656
|
Iskandar
|
Kuala Kurun
|
17/08/1945
|
70
|
L
|
Kristen
|
07/05/2012
|
Palangka Raya
| |
51.
|
0661
|
Surlyati
|
Sampit
|
31/12/1944
|
71
|
P
|
Katholik
|
25/07/2012
|
Palangka Raya
| |
52.
|
0663
|
Margareta
|
Kuala Kapuas
|
09/06/1936
|
79
|
P
|
Kristen
|
15/08/2012
|
Kapuas
| |
53.
|
0664
|
Raymondus
|
Flores
|
30/10/1943
|
72
|
L
|
Katholik
|
01/10/2012
|
Palangka Raya
| |
54.
|
0665
|
Yarlison
|
Sampit
|
06/04/1947
|
68
|
L
|
Kristen
|
06/11/2012
|
Sampit
| |
55.
|
0666
|
Katumi
|
Kediri
|
31/12/1939
|
76
|
P
|
Islam
|
21/11/2012
|
Palangka Raya
| |
56.
|
0668
|
Suwartono
|
Purworejo
|
31/12/1940
|
75
|
L
|
Islam
|
11/12/2012
|
Palangka Raya
| |
57.
|
0669
|
Bahak Ungai
|
Tumbang Oroi
|
17/12/1935
|
80
|
L
|
Kaharingan
|
28/12/2012
|
Kuala Kurun
| |
58.
|
0678
|
Aladin
|
Tewang Baringin
|
10/05/1949
|
66
|
L
|
Islam
|
24/07/2013
|
Kuala Kurun
| |
59.
|
0679
|
Ginatun
|
Malang
|
24/04/1947
|
68
|
P
|
Islam
|
25/07/2013
|
Palangka Raya
| |
60.
|
0680
|
Imie Ogot
|
Kuala Kurun
|
31/12/1940
|
75
|
P
|
Kristen
|
31/07/2013
|
Kuala Kurun
| |
61.
|
0681
|
Naung
|
Katingan
|
17/08/1945
|
70
|
L
|
Kristen
|
01/08/2013
|
Katingan
| |
62.
|
0682
|
Idun Adang
|
Palangka raya
|
21/03/1951
|
64
|
L
|
Kaharingan
|
16/08/2013
|
Palangka Raya
| |
63.
|
0683
|
Anne
|
Palangka Raya
|
16/10/1942
|
73
|
P
|
Kristen
|
02/09/2013
|
Palangka Raya
| |
64.
|
0686
|
Wiwin Suryani
|
Jombang
|
14/02/1958
|
57
|
P
|
Islam
|
20/11/2013
|
Palangka Raya
| |
65.
|
0687
|
Do'ah
|
Mojosari
|
12/10/1930
|
85
|
L
|
Islam
|
05/12/2013
|
Palangka Raya
| |
66.
|
0688
|
Anie
|
Marang
|
10/06/1955
|
60
|
P
|
Islam
|
05/12/2013
|
Palangka Raya
| |
67.
|
0689
|
Betty Theresa
|
Banjarmasin
|
04/10/1923
|
92
|
P
|
Kristen
|
02/01/2014
|
Palangka Raya
| |
68.
|
0691
|
Jayanah
|
Amuntai
|
01/01/1954
|
61
|
P
|
Islam
|
29/01/2014
|
Palangka Raya
| |
69.
|
0692
|
Tambur
|
Palangka Raya
|
17/07/1938
|
77
|
L
|
Kaharingan
|
04/02/2014
|
Palangka Raya
| |
70.
|
0693
|
Duffah
|
Petak Bahandang
|
20/07/1942
|
73
|
L
|
Islam
|
12/02/2014
|
Kapuas
| |
71.
|
0694
|
Siah
|
Amuntai
|
31/12/1943
|
72
|
P
|
Islam
|
12/02/2014
|
Kapuas
| |
72.
|
0695
|
Perak
|
Tumbang Kurik
|
31/12/1912
|
103
|
P
|
Kaharingan
|
26/02/2014
|
Katingan
| |
73.
|
0696
|
Sete
|
Palangka Raya
|
03/04/1953
|
62
|
P
|
Kristen
|
03/03/2014
|
Palangka Raya
| |
74.
|
0697
|
Badrun Marian
|
Samul
|
10/05/1942
|
73
|
L
|
Kristen
|
04/03/2014
|
Murung Raya
| |
75.
|
0698
|
Rasyid
|
Semarang
|
01/12/1954
|
61
|
L
|
Islam
|
13/03/2014
|
Palangka Raya
| |
76.
|
0700
|
Sulamad
|
Sumberejo
|
26/12/1940
|
75
|
L
|
Kristen
|
17/04/2014
|
Palangka Raya
| |
77.
|
0701
|
Langkis
|
Pangkoh
|
20/03/1945
|
70
|
P
|
Kristen
|
17/04/2014
|
Palangka Raya
| |
78.
|
0703
|
Dawud Andeng
|
Pojon
|
29/06/1947
|
68
|
L
|
Kristen
|
06/05/2014
|
Kapuas
| |
79.
|
0704
|
Bilie
|
Hantapang Mujai
|
01/09/1942
|
73
|
L
|
Kristen
|
25/05/2014
|
Kuala Kurun
| |
80.
|
0705
|
Murti
|
Ponorogo
|
14/04/1941
|
74
|
P
|
Islam
|
25/05/2014
|
Palangka Raya
| |
81.
|
0706
|
Bejo Suwandi
|
Blitar
|
01/07/1956
|
59
|
L
|
Islam
|
06/06/2014
|
Katingan
| |
82.
|
0707
|
Dinie
|
Hantapang Mujai
|
05/03/1942
|
73
|
P
|
Kristen
|
16/06/2014
|
Kuala Kurun
| |
83.
|
0710
|
Muhamad Amin
|
Jombang
|
12/01/1943
|
72
|
L
|
Islam
|
08/09/2014
|
Palangka Raya
| |
84.
|
0712
|
Idup
|
Tampung Laung
|
17/08/1938
|
77
|
L
|
Islam
|
29/09/2014
|
Muara Teweh
| |
85.
|
0713
|
Hega lingkung
|
Talekoi
|
18/08/1945
|
70
|
L
|
Kristen
|
01/10/2014
|
Palangka Raya
| |
86.
|
0714
|
Yahmun
|
Malang
|
08/03/1953
|
62
|
L
|
Islam
|
03/11/2014
|
Palangka Raya
| |
87.
|
0715
|
Yornalis
|
Buntok
|
02/01/1940
|
75
|
L
|
Kristen
|
11/11/2014
|
Sampit
| |
88.
|
0716
|
Kabib
|
Tulung Agung
|
17/07/1953
|
62
|
L
|
Islam
|
14/11/2014
|
Sampit
| |
89.
|
0718
|
Rahanah
|
Bereng Malaka
|
10/07/1943
|
72
|
P
|
Kristen
|
12/01/2015
|
Kuala Kurun
| |
90.
|
0719
|
Sarpin
|
Jember
|
01/07/1946
|
69
|
L
|
Islam
|
11/02/2015
|
Palangka Raya
| |
91.
|
0720
|
Purwoto
|
Mojokerto
|
02/12/1944
|
71
|
L
|
Islam
|
11/02/2015
|
Palangka Raya
| |
92.
|
0721
|
Parmi
|
Madiun
|
31/12/1945
|
70
|
L
|
Islam
|
05/03/2015
|
Palangka Raya
| |
93.
|
0722
|
Masri
|
TanjungJawa
|
12/02/1949
|
66
|
L
|
Islam
|
19/03/2015
|
Kapuas
| |
94.
|
0723
|
Rina
|
Dahuyan Tambuk
|
27/11/1945
|
70
|
P
|
Kristen
|
25/03/2015
|
Palangka Raya
| |
95.
|
0724
|
Supardi
|
Kediri
|
10/12/1947
|
68
|
L
|
Islam
|
27/03/2015
|
Palangka Raya
| |
96.
|
0725
|
Timun Tuwe
|
Pulang Pisau
|
10/07/1938
|
77
|
L
|
Islam
|
27/03/2015
|
Pulang Pisau
| |
97.
|
0726
|
Indiyono
|
Tulung Agung
|
11/11/1950
|
65
|
L
|
Islam
|
10/04/2015
|
Palangka Raya
| |
98.
|
0728
|
Yanti
|
Bandung
|
01/12/1962
|
53
|
P
|
Kristen
|
08/05/2015
|
Palangka Raya
| |
99.
|
0729
|
Damar Asang
|
Bukit Liti
|
20/10/1922
|
92
|
L
|
Kristen
|
28/05/2015
|
Palangka Raya
| |
100.
|
0730
|
Herta Naun
|
Balukun
|
01/06/1942
|
73
|
P
|
Kristen
|
28/05/2015
|
Palangka Raya
|
Sumber : Kantor Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang
Rekapitulasi :
Jenis kelamin :
Laki-laki : 54 Orang
Perempuan : 46 Orang
Agama :
Islam : 39 Orang
Kristen : 51 Orang
Katholik : 6 Orang
Kaharingan : 4 Orang
Dari tabel di atas nampak bahwa data yang dimiliki oleh bagian tata usaha kantor PSTW cukup lengkap memuat semua aspek para penghuni mulai dari tempat lahir, tanggal lahir, umur, jenis kelamin, agama, tanggal masuk dan asal. Juga ada keterangan atau catatan medis kondisi para penghuni panti setiap bulannya. Kelengkapan data yang akurat memudahkan dalam melakukan tindakan-tindakan antisipasi maupun tanggap darurat jika terjadi hal-hal yang bersifat mendesak perlu ditangani secara langsung. Selain itu juga memudahkan bagi banyak pihak dalam merancang atau melakukan berbagai program bagi para lansia penghuni PSTW Sinta Rangkang, sehingga perhatian, kasih sayang dan kepedulian berbagai pihak dapat tersalurkan secara langsung bagi para lansia. Di saat usia mulai tua dan menjadi lansia perlu lebih banyak perhatian, kasih sayang dan kepedulian berbagai pihak agar para lansia merasa menjadi lansia bukan berarti sia-sia, namun menjadi menjadi lansia menandakan hidup lebih lengkap karena melalui berbagai warna usia mulai bayi hingga lanjut usia, mulai muda hingga menua.
Lansia memerlukan dukungan dari lingkungan keluarga dan masyarakat agar mereka tetap merasa bahagia, sejahtera dan selalu bergembira. Seturut menurut perkembangan zaman, kadang-kadang keluarga menghadapi keadaan yang tidak memungkinkan untuk merawat sendiri orang tua yang sudah lanjut usia. Anggota keluarga sibuk dengan kegiatan dan pekerjaannya masing-masing sehingga tidak ada waktu untuk memperhatikan orang tua lansia. Jika lansia merasa kesepian tinggal bersama keluarga tentu panti werdha merupakan pilihan yang terbaik. Apalagi jika lansia tidak mempunyai keluarga atau tidak mau tinggal bersama keluarga, tentu panti werdha merupakan tempat yang cocok. Mereka dapat berteman dengan para lansia lainnya, membagi suka duka bersama dan menjalani kehidupan bersama. Segala pembicaraan akan lebih nyambung jika dilakukan dengan teman satu generasi.
Meskipun tinggal dipanti werdha, lansia harus merasa seperti di rumah sendiri sehingga kegiatan sehari-hari tidak perlu dibatasi, selama hal itu tidak mengganggu teman-teman lain di panti werdha itu.
Panti werdha dapat menjadi pilihan yang baik untuk menikmati hari tua, asalkan pengambilan keputusan atau kesepakatan untuk tinggal dipanti werdha ini melibatkan seluruh anggota keluarga, serta berdasarkan persetujuan lansia tersebut.
Lansia yang tinggal di panti werdha tidak berarti terbuang karena mereka tetap memiliki keluarga. Di panti werdha mereka menemukan teman yang hampir sama umurnya, bergembira bersama, berbagi cerita bersama. Mereka mendapatkan kemudahan-kemudahan dengan fasilitas-fasilitas yang disesuaikan dengan keadaan lansia. Mereka tetap mendapatkan kunjungan-kunjungan sosial dari berbagai pihak. Juga ada bimbingan rohani serta disediakan perawat dan dokter yang siap membantu jika mereka membutuhkan pelayanan.
Kaum lansia memang menjadi tua, namun masih bisa tetap berguna, sebab masa tua merupakan harta yang berharga.
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1. KESIMPULAN
Setelah mencermati hasil penelitian yang tertuang dalam Bab III diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang berbentuk Kantor dipimpin oleh seorang Kepala Kantor setingkat eselon III, dibawah Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah. Sebagian besar pengelolanya adalah PNS/ASN baik yang bertugas pada bidang administrasi maupun bertugas sebagai tenaga fungsional. ada beberapa tenaga kontrak seperti: Satpam, jasa kebersihan / cleaning service dan tukang kebun. Fasilitas Panti yang dimiliki hingga saat ini cukup memadai seperti : perkantoran, aula, wisma, poliklinik, rumah dinas,wisma tamu, poliklinik, mushola dll. Semua bangunan dan fasilitas yang ada diareal Panti biaya pembangunannya bersember dari APBD Provinsi yang dikucurkan secara bertahap sesuai dengan perencanaan yang diajukan oleh pihak pengelola. Biaya operasional secara rutin juga bersumber dari APBD Provinsi Kalimantan Tengah dan melalui Dinas Sosial Provinsi serta donatur dari berbagai pihak secara insidentil.
Kegiatan penghuni panti udah terjadwal baik yang dilakukan secara rutin maupun insidentil. Ada 3 macam bimbingan yang diberikan pada para lansia penghuni Panti seperti bimbingan fisik (olah raga senam, pelayanan kesehatan, kebersihan wisma, dan keberihan lingkungan), bimbingan sosial dan mental. Disamping itu ada kegiatan rutin yang dilakukan para lansia bagi yang masih mampu seperti membersihkan kamar sendiri beserta halaman wisma yang dihuni. Juga tersedia lahan untuk berkebun yang hasilnya bisa dinikmati untuk kebutuhan sendiri.
Profil para lansia sebagian besar berusia 60 – 70 an tahun dan sebagian kecil berusia kurang dari 60 tahun, dan sedikit pula yang berusia diatas 80 tahun. Kalau dihitung umur rata-rata para penguni panti menurut jenis kelamin angka nya mirip saja, untuk laki-laki 72,18 dan perempuan 72,54. Kondisi ini mirip dengan usia harapan hidup penduduk Kalimantan Tengah menurut hasil sensus 2010 yang berkisar diangka 70 an. Ada kecendrungan rata-rata usia perempuan lebih tinggi dari laki-laki sama juga dengan kecendrungan usia harapan hidup dunia seperti itu.
Sebagian besar para lansia berasal dari kota Palangka Raya dan kota-kota terdekat lainnya seperti Kuala Kurun, Kuala Kapuas, Kasongan, dan sedikit sekali yang berasal dari tempat yang jauh seperti Murung Raya maupun Muara Teweh, bahkan tidak ada satupun lansia berasal dari Kotawaringin Barat, Lamandau maupun Sukamara, diduga salah satu penyebabnya adalah kendala jarak yang jauh.
Agama yang dianut para lansia sebagian besar beragama Kristen diikuti Islam, Kaharingan dan Katolik. Tempat lahir para lansia sebagian besar : Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Barat dan NTT.
Lama tinggal para lansia cukup bervariasi sebagian besar kurang dari 10 tahun, namun ada pula yang sudah menghuni panti lebih dari 30 tahun. Jenis kelamin lansia penghuni Panti lebih banyak laki-laki dibandingkan dengan perempuan dengan perbandingan 54 berbanding 46.
4.2. REKOMENDASI.
4.2.1. Perlu ada penelitian lanjutan lagi kenapa para lansia berada di Panti Sosial, ditinjau dari sisi lansia sendiri maupun sanak saudara yang dimiliki, karena beberapa hasil penelitian selama ini menemukan budaya menitipkan orang tua di panti merupakan jalan yang terakhir.
4.2.2. Bimbingan mental yang diberikan kepada para lansia sesuai jadwal yang tertera dipapan pengumuman menunjukkan bahwa hanya lansia yang menganut agama Islam saja yang punya tempat khusus, sedangkan yang beragama Kristen dan Kaharingan tidak ada tempat khususnya.
4.2.3. Perlu ada kerjasama yang erat antara pihak Panti dengan instansi pemerintah seperti dinas kesehatan, ekonomi kreatif, Perguruan Tinggi, termasuk Komnas Lansia maupun organisasi swasta seperti: Dharma Wanita, PKK, LSM dan lain sebagainya, untuk menangani lansia karena masalah lansia sangat kompleks.
Sumber Referensi :
Depkes RI. (2001). Pedoman Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan II
Moelino, Laurike & Hasmi, Eddy. 2014. Buku Saku Kegiatan KKN Mahasiswa Materi Bantu Penyuluhan Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga. Jakarta : Direktorat Kerjasama Pendidikan Kependudukan BKKBN.
Profil Panti Tresna Werdha Sinta Rangkang. 2015. Buku Profil Panti Tresna Werdha Sinta Rangkang. Palangka Raya.
Raharjo, Tri Budi dkk. 2008. Panduan Hidup Sehat Bagi Lanjut Usia. Jakarta : Komisi Nasional Lanjut Usia.
Suwarno. 2007. Perubahan Sosial Masyarakat Bakumpai di Tumbang Samba Kabupaten Katingan. Malang : Disertasi Program Pascasarjana Universitas Merdeka Malang.
Sumber Internet :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar